MAGELANG - Kerukunan Aksi Insan Mulia (AIM) Magelang bergerak di bidang sosial berjalan dengan damai, tidak bertentangan, bersatu hati, bersepakat, dan atau tidak menutup kemungkinan bekerjasama dengan Yayasan, Lembaga maupun komunitas sosial lainnya merupakan sebuah perkumpulan yang berdasarkan keinginan yang sama untuk saling tolong menolong dan bersahabat. Sabtu (11/9/2021).
"Dengan demikian Kerukunan adalah sebuah kondisi hidup dan kehidupan yang mencerminkan suasana damai, tertib, tentram, sejahtera, hormat menghormati, harga menghargai, tenggang rasa, gotong royong sesuai dengan ajaran agama dan mencerminkan kepribadian bangsa. Kerukunan hidup beragama, dengan demikian, diartikan sebagai sebuah kondisi atau suasana hidup yang baik dan damai, tidak bertengkar, selalu bersatu hati.
Dalam sambutannya Dian Fitriana menyampaikan hubungan dengan keragaman agama kita telah, sedang, dan mungkin akan mengalami sebuah kondisi dimana agama sering dijadikan sebagai alat yang cukup ampuh untuk memprovokasi umat beragama terlibat dalam konflik. Hal ini mungkin disebabkan oleh sikap atau perasaan tidak nyaman untuk hidup dalam perbedaan agama karena menganggap pemeluk agama lain sebagai ancaman bagi agamanya. Selain itu sering terjadi pula sikap memonopoli kebenaran ajaran agama (Truth claim) yang membuat seseorang menganggap agamanya paling benar dan agama lain diberi label tidak benar atau sesat. Sikap seperti ini, langsung atau tidak langsung akan menimbulkan sikap resistensi dan akan terjebak dalam sikap konservatif yang menganggap benar sendiri dan menutup diri terhadap berbagai dialog. Toleransi menjadi sesuatu yang sulit dilaksanakan."katanya.
Dawim dari komunitas Gerakan Muslim Bersaudara (GMB) Magelang juga menyampaikan Pluralitas agama sesungguhnya merupakan sebuah kenyataan yang tidak dapat dipungkiri dalam dunia nyata, sehingga konsekwensinya setiap umat beragama mempunyai kewajiban untuk mengakui sekaligus menghormati agama lain tanpa membeda-bedakan. Pluralitas tidak semata menunjukkan pada kenyataan adanya kemajemukan, tetapi lebih dari itu adanya keterlibatan aktif kita sebagai umat dan masyarakat terhadap kenyataan adanya pluralitas tersebut. Seorang baru dikatakan memiliki sifat keterlibatan aktif dalam pluralitas apabila dia dapat berinteraksi secara positif dalam lingkungan kemajemukan. Dengan kata lain, pemahaman pluralitas agama menuntut sikap pemeluk agama untuk tidak hanya mengakui keberadaan dan hak agama lain, tetapi juga harus terlibat dalam usaha memahami perbedaan dan persamaan guna mencapai kerukunan dan kebersamaan." ujarnya.
Selanjutnya Dian Fitriana juga menjelaskan kembali bahwa, Kata modal biasanya digunakan dalam konteks ekonomi atau finansial sebagai sesuatu yang digunakan untuk mendirikan atau menjalankan suatu usaha. Modal ini bisa berupa uang dan tenaga (keahlian). Modal uang biasa digunakan untuk membiayai berbagai keperluan usaha, sedangkan modal keahlian adalah ketrampilan atau kepiawaian seseorang yang memungkinkan suatu usaha dapat berjalan dengan baik. Modal sesugguhnya merupakan sesuatu yang memainkan peran yang sangat penting dan strategis dalam menjalankan suatu usaha. Tanpa modal maka usaha apapun yang akan dibangun akan menjadi sia-sia belaka."terangnya.
Dalam acara gathering Aksi Insan Mulia (AIM) Magelang dengan tema "Melaju dalam Kebermanfaatan" Nasa juga menuturkan berbagai kondisi yang sangat diperlukan sebagai modal yang bisa diandalkan untuk suksesnya pelaksanaan pembangunan bangsa. Modal penting itu antara lain persatuan dan kerukunan. Tanpa persatuan dan kerukunan maka sebaik apapun perencanaan pembangunan, sebanyak apapun dana yang disediakan akan menjadi sesuatu yang sia-sia belaka." tutur nasa
Nasa juga menjelaskan bahwa Kerukunan umat beragama, lembaga dan berbagai komunitas lainnya merupakan sebuah kondisi yang harus terus diperjuangkan tatkala kita menginginkan menjadi tempat yang senantiasa memberikan kedamaian bagi umat.
"Untuk itu maka diperlukan sebuah sikap tulus, sehingga kerukunan yang terjadi bukanlah kerukunan “pasif” yaitu kerukunan yang hanya pada tataran konsep dan sesuatu yang “hanya di bibir saja”, tetapi kerukunan yang dinamis, yakni kerukunan yang menghendaki seluruh umat beragama mampu memberikan kontribusi nyata dalam membangun kerukunan." ungkap nasa.
Dengan demikian kerukunan yang kita bangun diharapkan dapat menghasilkan karya-karya nyata, mampu memadu sebuah jalinan kerjasama dalam menjawabi berbagai tantangan zaman. Sudah menjadi sebuah keniscayaan jika kerukunan yang dibangun di atas nilai-nilai ketulusan dan keikhlasan itu keluar dari lubuk hati yang dalam dan bukan merupakan sebuah paksaan." jelasnya.
Dalam menjawabi Visi dan Misi Aksi Insan Mulia (AIM) Magelang salah satu misi yang adalah memperkokoh Kerukunan Umat Beragama dan Lembaga Agama. Dalam mengupayakannya maka telah ditempuh berbagai langkah strategis." pungkas nasa di akhir acara.
Editor : Agung Lbs